Profil Peter L Brandt

Peter L Brandt adalah seorang yang memiliki lebih dari 40 tahun pengalaman di dunia keuangan yang dimulai pada tahun 1975. dari total performa yang telah dilakukan Peter memiliki pendapatan rata-rata pertahun sebesar 42%, dimana puncaknya hingga 400% dalam satu tahun. Dalam tahun-tahun terburuknya Peter hanya mencapai kerugian dibawah -8% dan hanya terjadi 3 kali dalam karirnya.
Peter memulai dunia tradingnya pada commodity trading didalam ContiCommodity Services sebuah anak usaha Continenatal Grain Company. Pada 1980, Peter menbuat perusahaan Factor Trading., Inc. dan menjadi CEO disana, dan berfokus pada proprietary capital. Factor Trading juga memproduksi riset pasar dan mengelola aktivitas trading perusahaan besar, salah satu kliennya merupakan Commodities Corporation (CC) dari Princeton, New Jersey, dimana pada saat itu salah satu dari trading houses terbesar didunia.
Pada 1990, Peter mempublikasikan buku pertamnya yang berjudul Trading Commodity Futures with Classical Chart Patterns. Buku ini sering dianggap oleh banyak trader sebagai buku klasik.
Di tahun 2011, John Wiley and Sons menerbitkan buku ke-2 Peter’s, Diary of a Professional Commodity Trader. Buku tersebut menjadi buku ranking 1 Amazon pada kategori trading selama 27 minggu. Pada tahun 2011 juga, Peter dinobatkan sebagai 30 orang paling berpengaruh didunia Finance oleh wbsite Barry Ritholtz, The Big Picture.
Poin yang Diajarkan
- Bagaimana Peter dapat mensupport dirinya sendiri pada fase awal menjadi trader. Dan nasihat pada trader lain bagaimana menjadi full-time trader, tanpa memiliki track record profitabilitas.
- Pengenalan singkat metodologi trading Peter, menggunakan classical charting patterns. Dia juga menjelaskan bagaimana mengembangkan metodenya dari berpuluh tahun trading
- Mengapa menggunakan bar chart mingguan dan bulanan untuk mengetahui pola dan menggunakan chart harian sewaktu saja.
- Opini peter mengenai operasi trading dengan frekuensi tinggi, yang dianggapnya tidak etis, dimana mereka (yang melakukan) memiliki keuntungan yang tidak adil, dan seharusnya diatur.
- Alasan mengapa Peter memiliki asumsi dasar semua trade yang dilakukan akan berujung rugi, dan bagaimana mengelola risiko lebih efisien.
- Nilai kesamaan Peter terhadap trading “net bottom liner” (10-15% trading yang membuat 85-90% profit)
- Miskonsepsi umum mengenai trader yang sukses merupakan gabungan kerja keras dan keberuntungan.
Poin Praktik yang Didapatkan
- Metodologi Peter melibatkan identifikasi pola klasik yang besar pada time frame yang lebih tinggi (position trading), mencari pergerakan yang akan terjadi pada beberapa bulan kedepan (momentum-breakout trading). Pasar yang dikelola adalah forex dan futures (dan beberapa saham)
- Pola yang diggunakan : rectangle, ascending triangle, descending triangle and head & shoulders.
- Lebih cenderung menggunakan trend line horizontal level daripada diagonal, yang dianggap sebagai lemah dan tidak pasti
- Trading dengan time-frame yang lebih tinggi memiliki beberapa keuntungan dibanding time-frame yang lebih kecil, seperti tidak terkena dampak trader frekuensi tinggi yang menggunakan stop loss dan mengincar trader dengan frekuensi rendah untuk masuk, harga juga semakin sulit untuk dimanipulasi pada time-frame yang lebih besar
- Menggunakan 1D candles untuk timing masuk, dan higher candles untuk mengetahui pola
- Filosofi trading berputar sekitaran risk management dan selamat dimasa depan. tidak trading diatas 1% total capitalnya dan selalu menyadari persyaratan margin. Peter juga menutup posisi rugi secepat mungkin
- dari seluruh pengalamannya, dia menyadari trader terbaik adalah trader yang mengikuti arahannya langsung, bersusah payah adalah sinya buruk pada strategi breakout-momentum.
- Trading berkaitan dengan pemecahan masalah dan belajar dari kesalahan yang terus berulag, daripada kecerdasan dan kerja keras (walaupun keduanya juga merupakan tambahan yang baik). dengan sedikit tambahan pemeliharaan (atau keberuntungan) dan faktor eksternal yang mempengaruhi personality trader juga membantu.
- Keluar dari pekerjaan dan menjadi full-time trading merupakan hal buruk jika kita tidak siap menghadapinya (jika belum sepenuhnya sukses, atau memiliki uang yang cukup untuk membayar tagihan untuk satu tahun kedepa tanpa trading)
- Hanya mengikuti oang dalam trading adalah hal buruk, apalagi jika hal tersebut didasari pergerakan modal daripada logika pasar
- Hal baik dan salah satu yang terpenting dari trading adalah dapat dipelajari
- Seluruh strategi akan memiliki periode dimana hal tersbut sesuai dengan pasar, sehinga kita perlu senantiasi mengganti strategi ketika beberapa variasi tidak menunjukkan hal yang masuk akal
- Trader baru gagal karena takut salah dan dituntut untuk benar. Dengan asumsi setiap trading akan rugi membantu kita mengalihkan perhatian ke manajemen risiko, dan bertahan dalam jangka panjang